Cerita Horor

Yo yo welcomeback with me taufan
Gausah banyak basa basi lagi demi cerita yang menarik dan menegangkan
Ini adalah kelanjutan dari cerita yang kemarin.
 Belom baca ceritanya?klik aja langsung Pertemuan dikala sunyi
Langsung saja ke inti cerita yang akan saya share
semoga bisa menemani malam jumat kalian
Inget guys para readers setiaku jangan lupa dishare ketemen2nya yaa

Kembalikan Aku
Part2:Masa Lalu Yang Tragis
          Aku lupa memperkenalkan diriku,aku Hansen Al-Jaber seorang polisi yang selalu mengedepankan kedamaian.Ayahku ini mantan tentara dari Angkatan Udara,dan aku mempunyai saudara perempuan yang masih bersekolah di SMA.Katanya dia bisa melihat mahluk halus,pikirku terlintas kata mahluk halus mungkin hanya halusinasinya saja.
           Riayani Al-Jaber namanya.Singkat cerita kita berdua sedang duduk di bangku halaman rumah.Saat asik membahas sekolah atau era sekolah dari saudariku ini,dia perempuan tahanan itu kembali.Aku kira dia benar-benar mahluk gaib,tetapi adekku juga bisa melihatnya(aku tidak mengerti mataku yang aneh atau memang ini halusinasi ku saja).
            Aku pikir semua ini palsu,saat adekku berkata dia bukan mahluk gaib."Memang sosoknya seperti mahluk gaib,tetapi ini hanya roh nya saja.Jasadnya masih disekitaran sini.Dia seperti sangat kelelahan sampai tak sadarkan diri."Ucap adikku.Sampai ku ingin mengatakan sesuatu,tetapi terbata-bata karena saking tidak percaya pada adikku dia benar-benar bicara dengannya.Dia masih melihatku dengan tatapan seperti orang memohon pertolongan minta dibebaskan.Sumpah bulu kudukku merinding rasanya saat ditatap seperti itu.
          
            Setelah adikku mengambil resiko untuk berbicara dengannya,opini pada otakku mulai bermunculan.Mulai dari yang logis sampai yang aneh sekalipun.Entah mengapa rasanya seperti sesuatu yang asing tetapi ku seperti pernah melihat perempuan itu.Singkat cerita,memang benar faktanya kata adikku dia ditahan di rumahku,tetapi dia tidak mau mebeberkannya dengan jelas,karena dia takut kami berdua(aku dan adikku)menjadi korban atas kesalah pahaman ini.Mungkin memang benar opiniku tentang dia,dia seperti seseorang yang pernah berada di rumahku.Aku harap itu hanya halusinasiku saja karena itu cukup menyeramkan rasanya jika menemukan jasad wanita itu dengan muka yang lesu dan cukup hancur.
            Saat ditanya oleh adikku perempuan ini ternyata bernama Jeni.Nama yang tidak asing rasanya,sumpah ku pernah mendengar nama ini,tetapi ku lupa dimana.Mungkin itu hanya alam bawah sadarku saja.Dia bisa terlihat babak belur seperti ini karena siksaan yang dia dapat dari tuannnya,karena dia melakukan kesalahan yang besar.Ku harap tuannya bisa mengasihaninya sedikit,karena mukanya sudah cukup babak belur untuk perempuan paruh baya seperti dirinya.
            
             Larut demi larut malam tiba dengan nada yang sunyi kembali.Rasanya,suara angin yang melewati kupingku selalu sama,seperti sunyi dan sepi.Aku mencoba menutup mataku rapat-rapat,tetapi ada telfon untuk berdinas.'Malam-malam begini padahal"keluhku.Baiknya ku terima saja dinas ini,daripada kena masalah tambah panjang dan ruwet.Saat ku inign keluar rumah,ada Jeni sedang duduk di bangku halaman.Aku merinding saat mau melewati dirinya,ku coba memantapkan diri untuk pergi berdinas dan melewati dirinya yang sedang duduk sabil menatap keidahan bulan sabit yang indah.
             Dengan mata yang terkantuk ku pergi berdinas.Sampai matahari menjemputku aku tetap siaga berdinas di kantor kepolisian.Di pagi hari ku pulang ke rumah dan bersiap mengantarka adikku ke sekolah,selepas itu baru ku tidur kembali.Entah ini hanya dejavu ku saja atau efek kantukku yang berlebihan,saat ku ini membuat sarapan seperti ada kertas bercorak darah bertuliskan pesan"TOLONG AKU." Bulu kudukku naik kembali,rasanya ku benci saat-saat seperti ini.Saat ku melamun melihat tulisan itu,secara tiba-tiba roh Jeni memunculkan kembali sosoknya dan mengatakan "Hey polisi anak angkatan,kau pembela kedamain bukan?tindaslah mereka yang memperlakukanku seperti ini.Ku mohon."Aku benar-benar kaget,sampai-sampai sarapan yang ku buat mau jatuh ke lantai.Setelah mendengar itu langsung saja ku mengatarkan sarapan untuk adikku dan juga ayahku.
              "Ku harap itu semua hanya efek kantukku saja." keluhku dalam hati.Dengan segera ku bergegas pergi meninggalkan meja makan dan mengantarkan adikku ke sekolahnya.

Comments

Popular Posts